IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DENGAN MEMANFAATKAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN KREATIVITAS
Abstract
ABSTRACT
The village of Punggur is one of the villages with a relatively low level of education, where only 5% of its population pursue higher education and only 0.15% of them manage to complete high school. In an effort to address the low education level in Punggur Village, a small Village is home to a Community Learning Center (PKBM) named "Komunitas Rumah Pintar Punggur Cerdas". This community was initiated by a young woman from the village who successfully completed her education at a college. With the existence of this learning community, residents of Punggur Village, ranging from children to adults, are allowed to participate in learning and teaching activities there. Recognizing this phenomenon, it is important for researchers to empower human resources at this PKBM in order to facilitate diverse students from different ethnicities, ages, and economic backgrounds. The empowerment activities conducted by the researchers include training in independent curriculum development for volunteer educators, upcycling used items into valuable products, and processing natural resources into appealing traditional foods. These activities are designed with a sustainability perspective aimed at creating a productive younger generation capable of developing the village by utilizing the richness of the surrounding natural resources.
Keywords: Kurikulum Merdeka, Community Learning Center, Cooking Explorer, Recycling, Sustainability
ABSTRAK
Desa Punggur merupakan salah satu desa yang memiliki tingkat pendidikan cukup rendah dimana hanya 5% dari penduduknya menempuh perguruan tinggi dan hanya 0,15% dari mereka mampu menyelesaikan SMA. Sebagai upaya untuk menyiasati rendahnya tingkat pendidikan pada Desa Punggur, di sebuah Desa Punggur Kecil terdapat PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Mengajar) yang diberi nama Komunitas Rumah Pintar Punggur Cerdas. Komunitas ini diinisiasi oleh salah seorang pemudi desa yang berhasil menyelesaikan pendidikan pada perguruan tinggi. Dengan adanya komunitas belajar tersebut, warga desa Punggur dari anak-anak hingga orang dewasa diizinkan untuk mengikuti kegiatan belajar dan mengajar disana. Melihat fenomena ini, penting bagi peneliti untuk memberdayakan SDM pada PKBM ini agar mampu memfasilitasi peserta didik yang beragam suku, usia dan latar belakang ekonomi. Adapun kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh peneliti meliputi, pelatihan kurikulum merdeka bagi relawan pengajar, mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang bernilai jual, dan mengolah hasil alam menjadi makanan tradisional yang menarik. Kegiatan-kegiatan tersebut didesain dengan perspektif keberlanjutan (suistainability) yang bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang produktif serta mampu mengembangkan desa dengan memanfaatkan kekayaan hasil alam sekitar.
Kata Kunci: Kurikulum Merdeka, PKBM, Cooking Explorer, Daur Ulang, Keberlanjutan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Harianja, M. M., & Sapri, S. (2022). Implementasi dan Manfaat Ice Breaking untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 6(1), 1324-1330.
Nasution, S. W. (2022). Asesment kurikulum merdeka belajar di sekolah dasar. Prosiding Pendidikan Dasar, 1(1), 135-142.
Sudjana, D. (2000). pendidikan luar sekolah, wawasan, sejarah perkembangan, falsafah, teori pendukung, asas. Bandung: Falah Production.
Yudhoyono, A. (2021). Membangun Karakter Bangsa yang Berakhlak Mulia Melalui Kurikulum Merdeka. Pidato Pembukaan Sekolah Dasar Negeri.
DOI: https://doi.org/10.31932/jpmk.v6i2.2733
Article Metrics
Abstract view : 130 timesPDF - 73 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.