Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis Kinerja pada Materi Protista
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh data dilapangan bahwa bahan ajar biologi berbasis kinerja siswa pada materi protista belum pernah dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar berbasis kinerja terhadap siswa kelas X SMA Karya Sekadau. Model yang peneliti gunakan adalah model pengembangan 4-D. Model pengembangan 4-D terdiri atas 4 tahap utama yaitu: Define, Design, Develop dan Disseminate. Subyek ujicoba lapangan yaitu siswa kelas X sebanyak 30 siswa SMA Karya Sekadau. Persentase hasil validasi modul oleh ahli materi, ahli media, dan guru bidang studi sebesar 86,6% sehingga modul memiliki kualifikasi sangat layak. Modul diuji coba terhadap siswa SMA Karya Sekadau kelas XI IIS 1 pada tahap initial development testing. Persentase penilaian modul oleh siswa kelas XI sebesar 88,43 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan termasuk dalam kualifikasi modul yang sangat layak. Efektifitas dari modul ini dilihat dari nilai gain score 0,54 dengan kriteria sedang, sehingga dapat dinyatakan efektif. Respon siswa dari modul dengan pengambilan uji skala kecil sebesar 88,43% dengan respon sangat baik.
Full Text:
PDFReferences
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bustami, Y. (2009). Pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA pada subtopik pencemaran air, (Tesis tidak diterbitkan), Pascasarjana UPI Bandung, Bandung.
Bustami, Y., Riyati, Y., & Julung, H. (2019). Think talk write with pictured cards on human digestive system: Impact of critical thinking skills. Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi, 12(1), 13-23. DOI: 10.21009/biosferjpb.v12n1.13-23
Daryanto, D. (2013). Menyusun modul: Bahan ajar untuk persiapan guru dalam mengajar. Yogyakarta: Gava Media.
Daryanto, D., & Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, PHB, bahan ajar). Yogayakarta: Gava Media.
Duda, H.J., Awang, I.S., & Andri, (2018). PKM pelatihan pemanfaatan bahan bekas sebagai media pembelajaran IPA bagi kelompok guru IPA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 8(1), 15-22. DOI: 10.30999/jpkm.v8i1.195
Duda, H.J., Susilo, H., & Newcombe, P. (2019). Enhancing different ethnicity science process skills: Problem-based learning through practicum and authentic assessment. International Journal of Instruction, 12(1), 1207-1222. DOI: 10.29333/iji.2019.12177a
Hamalik, H. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Haryati, M. (2013). Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Referensi.
Laksana, D.N.L., & Wawe, F. (2015). Penggunaan media berbasis budaya lokal dalam pembelajaran IPA untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 2(1), 27-37. http://ejournal.citrabakti.ac.id/index.php/jipcb/article/view/69
Mendikbud RI. (2016). Standar proses pendidikan dasar dan menengah. Jakarta: Dedikbud RI.
Prastowo, A. (2015). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Diva Pres.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (2012). Penilaian buku teks pelajaran. http://puskurbuk.net/web/penilian-buku-teks-pelajaran.html
Queen, Y.A., Supiandi, M.I., & Ege, B. (2019). Pengaruh model think pair and share berbasis media tree chart terhadap hasil belajar kognitif pada materi keanekaragaman hayati. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), 4(1), 01-08. DOI: 10.31932/jpbio.v4i1.355
Ristanto, R. H., Zubaidah, S., Amin, M., & Rohman, F. (2018). From a reader to a scientist: Developing CIRGI learning to empower scientific literacy and mastery of biology concept. Biosfer: Jurnal Pendidikan Biologi, 11(2), 90-100. DOI: 10.21009/biosferjpb.v11n2.90-100
Sa’diyati, F. (2011). Pengembangan bahan ajar materi jamur berbasis kinerja siswa. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Sugiyono, S. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sujarwanta, S. (2012). Mengkondisikan pembelajaran IPA dengan pendekatan saintifik. Jurnal Nuasa Kependidikan, 16(1), 75-83.
Sukmadinata, N.S., & Syaodih, E. (2012). Kurikulum dan pembelajaran kompetensi. Bandung: PT. Refika Aditama.
Thiagarajan, S., Semmel, D.S., & Semmel, M.I. (1974). Instructional development for training teacher of exceptional children. Bloomington Indiana: Indiana University
Turpin, T. (2004). The effects of an integrated, activity-based science curriculum on student achievement, science process skills, and science attitudes. Electronic Journal of Literacy through Science. 3(3), 1-17. https://pdfs.semanticscholar.org/29dc/6da389e83ed36b1921f89070da38964da455.pdf
Warpala, I. (2009). Pengembangan bahan ajar berbasis kearifan lokal untuk mata pelajaran sains SMP. Laporan Penelitian. Indonesian Science & Technologi Digital Library. Lembaga Penelitian Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Widiana, G.T., & Wardani, I.K. (2017). Efektifitas suplemen bahan ajar IPA siswa dengan pendekatan saintifik untuk kelas IV SD. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara, 3(1), 41-55. http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pgsd/article/view/803
Yuliati, L. (2013). Efektivitas bahan ajar IPA terpadu terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMP, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 9(1), 53-57. DOI: 10.15294/jpfi.v9i1.2580
Zakia, A.R., Djamahar, D., & Rusdi, R. (2019). Pengaruh pembelajaran berbasis masalah menggunakan media sosial E-learning terhadap hasil belajar siswa sekolah menengah pada sistem pencernaan. JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi), 4(1), 21-28. DOI: 10.31932/jpbio.v4i1.395
DOI: https://doi.org/10.31932/jpbio.v4i2.482
Article Metrics
Abstract view : 1853 timesPDF - 1053 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.