PROSES DAN MAKNA SIMBOL RITUAL MUNJONG DAYAK TOBAG
Abstract
Masyarakat Tebang Benua memiliki tradisi mengucap syukur setelah dilakukannya pemanenan padi. Di setiap prosesi tradisi terdapat pemberian sesajen, sesajen tersebut memuat bagaimana proses ritual dan makna simbol yang menjadi kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses dan makna simbol pada ritual Munjong Dayak Tobag. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Sumber data dalam penelitian dari Pati Adat, Temenggung yaitu orang-orang penting yang mempunyai
peran khusus dalam acara ritual Munjong tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi non partisipan, wawancara tidak terstruktur, dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi, pedoman wawancara, dokumentasi. Teknik validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triagulasi sumber dan analisis datanya menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa ritual Munjong ini merupakan ritual sebagai ungkapan syukur atas hasil panen padi yang selama ini mereka tanam. Simbol dalam ritual sesajen yang sudah disiapkan yaitu sebagai persembahan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil padi mereka. Makna tradisi dalam ritual ini adalah ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak Tobag atas hasil panen padi mereka yang baik. Dalam pelaksanaan ritual ini yang berpartisipasi adalah Kepala Adat, Pati Adat dan Temenggung.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.31932/jpbs.v5i1.743
Article Metrics
Abstract view : 244 timesPDF - 31 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Yudita Susanti, Yusuf Olang, Marselina Risca

Jurnal KANSASI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) berlisensi di bawah Lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.