MODEL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN BERBASIS KOMODITI UNGGULAN MASYARAKAT ENTIKONG KALIMANTAN BARAT PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA
Abstract
The vast area of border between Indonesia and Malaysia in West Kalimantan would require the support of border management systems are organized and professional, both at the central and regional levels. However, the lack of infrastructure in the border area has shown that the government does not have a good border management system. During this time, the responsibility for the management of border areas is merely coordinative between ministerial and non-ministerial government agencies, without a government agency directly responsible for border management from the central to regional levels. The approach used in this research is qualitative phenomenology with Existing Models. The form of Phenomeology Research used in this study has 4 steps, namely analyzing the phenomena that occur, determining the context, collecting data and field notes. The results of this study are the formation of the development and development of smallholder plantations in the form of Model for developing smallholder plantations in Entikong District can be divided into four types based on commodities, namely: 1) Pure Plantation Areas, Mixed Plantation Areas , Multipurpose Plantation Areas, Integrated Plantation Areas
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alkadri, Muchdie dan Suhandojo. 1999. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah: Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia, Teknologi. Jakarta: Pusat Pengembangan Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah-BPPT Press
Alqadrie, Syarif Ibrahim. 1991. Hubungan Sosial Budaya Masyarakat Kalbar Dengan Serawak Malaysia. Makalah Dalam Simposium Kerja Sama ASEAN Dalam Menghadapi Era Persaingan Bebas. Pontianak: Fisipol Untan.
Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan. 2010. Desain Besar Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Tahun 2011–2025. Jakarta: BNPP.
BKPM. 2011. Kajian Pengembangan Investasi Wilayah Perbatasan.
Dimyati, M. 2004. Belajar Meneliti Secara Kualitatif Siapa Takut. Malang: Diterbitkan oleh Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
Hamidi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Penerbit Universitas Muhammadiyah.
Huberman, A.M and Milles, M.B. 1987. Qualitative Data Analysis A Sourcebook of New Methods, London New Delhi, Sage Publications.
, 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press.
Husnadi, 2006. Menuju Model Pengembangan Kawasan Perbatasan Daratan Antar Negara. Tesis tidak diterbitkan. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota. Universitas Diponegoro Semarang.
Irsan, R. 2007. Pengaruh Jalan Lintas Batas Kalimantan Barat – Serawak Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan dan Kerusakan Lingkungan Hutan (Kasus di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat). Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Kabupaten Sanggau Dalam Angka. 2013. Badan Pusat Statistik.
Kompas. 2003. Indonesia Bangsaku, Ringgit Uangku. 21 Maret 2003.
Lembaga Administrasi Negara. 2004. Kajian Manajemen Kawasan Perbatasan Negara. Laporan Penelitian, Pusat Kajian Administrasi Internasional. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Mulyana, Agung. 2012. Kebijakan Umum dan Strategi Pengembangan Kawasan Perbatasan. Presentasi dalam Diskusi Masalah, Kebijakan, dan Program Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara. Jakarta: Badan Nasional Pengelola Perbatasan.
Paparan Bupati Sanggau Dalam Rangka Pengembangan Kawasan Khusus di Kabupaten Sanggau. Jakarta: 25 April 2007.
Potensi dan Permasalahan Kawasan Perbatasan Antar Negara di Kabupaten Sanggau – Kalimantan Barat. 2006. Badan Persiapan Pengembangan Kawasan Khusus Perbatasan (BP2KKP) Propinsi Kalimantan Barat.
Potensi dan Permasalahan Obyek Wisata Kawasan Perbatasan Antar Negara di Propinsi Kalimantan Barat. 2008. Badan Persiapan Pengembangan Kawasan Khusus Perbatasan (BP2KKP) Propinsi Kalimantan Barat.
Taufik, Tatang.A. 2005. Penguatan Daya Saing Dengan Platform Klaster Industri: Prasyarat Memasuki Ekonomi Modern. Makalah disampaikan pada Seminar dan Lokakarya Nasional Strategi dan Implementasi Pengembangan Daya Saing Ekonomi Daerah Dengan Pendekatan Lintas Sektoral. Yogyakarta, 7-9 Pebruari 2005.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007. Tentang Penataan Ruang.
DOI: https://doi.org/10.31932/jpe.v6i1.1064
Article Metrics
Abstract view : 259 timesPDF - 205 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 .